Dia menambahkan, hal tersebut tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk dari Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN.

“Tentunya ini butuh dukungan dari Kementerian BUMN dalam lain beberapa perusahaan-perusahaan BUMN kita, yaitu bank Himbara kita dalam konteks nanti bantuan pembiayaan, dan tidak menutup kemungkinan, juga beberapa perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah bergerak di manufaktur, industri segala macam bisa menjadi salah satu payung ataupun holding besar untuk bisa mengkoneksikan UMKM kita dengan industri besar,” katanya pula.

Maman mengatakan bahwa Kementerian UMKM akan membahas dan mengkaji lebih dalam terkait rencana pembentukan holding UMKM tersebut.

“Sejujurnya kami sudah ada beberapa opsi-opsi sektor, tapi saya pikir perlu ada pembahasan lebih dalam, kajian lebih mendalam, yang pasti adalah sektor-sektor strategis yang bisa mendukung program-program kebijakan pemerintah dan mendorong ada kemanfaatan ekonomi yang besar bagi masyarakat. Sektor-sektor tersebut sedang kita lakukan kajian yang mendalam dan tentunya akan nanti kita diskusikan juga dengan Pak Presiden serta beberapa kementerian yang lainnya,” katanya.

Dirinya berharap pembentukan holding UMKM tersebut akan dimulai pada pertengahan tahun depan.

“Secepatnya, mungkin kita akan mulai pada pertengahan 2025. Jadi setelah selesai agenda kita terkait penghapusan piutang di mana target kita harapannya pada pertengahan 2025 semua sudah beres, kemudian kita akan masuk ke langkah berikutnya untuk mendorong kebijakan holding UMKM ini,” kata Maman ( wa/ar)